KEKASIH KHAYALAN PART III





 “Hyo Ri,lihat animasi yang telah kau buat.” Seo Na membuyarkan lamunan Hyo Ri. Setelah dipaksa,akhirnya Hyo Ri mau menunjukkan animasi miliknya kepada Seo Na. Matanya masih tertuju pada Jeongmin yang saat ini sedang berjalan menuju Guru Park. Sepertinya ia murid pintar dan menjadi kesayangan guru-guru.
“Wah,bagus sekali. Aku tak percaya ini buatanmu.” Komentar Seo Na lalu tersenyum.

“Kalau tidak percaya tidak usah lihat dan jangan komentar!’’ kata Hyo Ri dengan wajah datarnya.
≈≈≈
Hari Jum’at kembali datang. Sore itu,Seo Na sedang berjalan dengan Hyo Ri di pinggiran lapangan. Mereka berdua baru datang. Terlihat beberapa murid dari kelas sebelas Fotografi sudah duduk berjajar di tepian kolam ikan.
“Apa kau gadis yang kemarin di Lab itu?” tanya Jeongmin yang ketika itu duduk sendiri dibawah pohon beringin di samping sekolah.
Hyo Ri menghentikan langkahnya. Tangan kanan gadis itu menarik lengan Seo Na agar ikut berhenti dengannya. Ragu-ragu Hyo Ri menjawab pertanyaan Jeongmin. Namun pada akhirnya,ia hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Jeongmin.
“Aku Lee Jeong Min.” Katanya sambil mengulurkan tangan kananya.

Hyo Ri terpaku,ia tak percaya bisa berkenalan dengan seniornya yang selama ini ditaksirnya. Seo Na menyenggol Hyo Ri agar menyambut uluran tangan Jeongmin.
“Ahh,nde. Lee Hyo Ri imnida.” Hyo Ri menyambut tangan Jeongmin.
“Wah,nama marga kita sama.” Seru Jeongmin.
Darahnya serasa membeku. Tangannya berubah menjadi dingin,dan perubahan itu dirasakan oleh Jeongmin yang masih menggenggam tangannya.
“Kau sakit? Tanganmu dingin sekali?” tanya Jeongmin.
“Hyo Ri,kau kenapa?” tanya Seo Na.
 Belum sempat Hyo Ri menjawab pertanyaan Jeongmin,Baro sudah mendatangi keduanya.
“Jeongmin,sedang apa kau?” sapa Baro.


Astaga..ternyata keduanya berteman,kata Hyo Ri dalam hati. Kedua namja itu benar-benar tampan. Hanya saja,yang satu terlihat seperti orang idiot. Bukannya menghina,tapi itu benar. Ahh,peduli apa dengan orang idiot. Ini masalah hati,bukan masalah orang idiot atau bukan,gumam Hyo Ri.
“Hei,kau?” kata Baro menunjuk Hyo Ri.


Apaan sih,main tunjuk aja. Memangnya kita pernah ketemu?? Gumam Hyo Ri sedikit kesal.
“Kenapa dia? Kau mengenalnya?” tanya Jeongmin.
“Ahh,tidak. Ayo kita pergi.” Baro menyeret lengan Jeongmin dengan cepat.

Sedangkan kedua gadis itu masih diam di tempatnya.


                                                                         bersambung Part IV

karya tulis; 
madam rongte