KEKASIH KHAYALAN PART VI





Selesai olah raga,Hyunseong mencari Hyo Ri ke kelasnya. Seo Na juga ikut. Mereka bertiga berjalan pulang untuk menunggu di taman dekat kolam.
“Aku Hyunseong. Apa kau Hyo Ri?” tanya Hyunseong.
“Iya,ada apa Oppa mencariku?”
“Sudah berapa lama kau kenal dengan Jeongmin?” Hyunseong kembali bertanya.
“Baru beberapa hari yang lalu. Kenapa Oppa?” Hyo Ri menatap Hyunseong bingung lalu ke arah Seo Na yang juga ikut mengerutkan keningnya.
“Apa kau pernah bertemu dengannya?”
“Tadi aku bertemu dengannya. Dia datang telat Oppa.” Seru Hyo Ri.

Hyunseong menolehnya dengan cepat.
“Kau yakin?”
“Ii..iya.”
“Memangnya ada apa Oppa?” Seo Na ikut-ikutan bertanya.

“Jeongmin sudah meninggal sejak sebulan yang lalu. Saat ia akan ikut lomba Fotografi dengan Baro. Kau tau Baro kan? Murid kelas sebelas Design Grafis.”

Degh..jantung Hyo Ri berdegup kencang mendengarnya. Ia tak percaya jika Jeongmin dan Baro sudah meninggal. Pasalnya,baru tadi ia bertemu dengan keduanya.
“Oppa bercanda ya?”
“Tidak. Aku serius Hyo Ri. Kau tahu tidak,kalau Jeongmin mengendarai motor itu sangat lamban. Karena takut terlambat,jadi Baro yang membawa motor itu dengan kecepatan tinggi. Sayang,mereka mengalamai kecelakaan tepat ketika lomba diadakan.” Kata Hyunseong.


Mata Hyo Ri berkaca-kaca. Sosok yang sempat tak dikenalnya itu pergi sangat cepat. Seo Na berusaha menenangkan sahabatnya itu.
“Satu hal lagi,sejak ia mendatangi acara pensi sekolah,ia jadi menyukaimu. Waktu itu,dia ditugaskan untuk mengambil gambar selama acara pensi,tapi diam-diam dia malah banyak mengambil gambarmu. Ia ingin sekali berkenalan denganmu. Ia banyak cerita denganku dan Baro tentangmu. Sebenarnya,ketika pulang dari lomba dia berencana akan berkenalan denganmu,tapi Tuhan memberi jalan lain.” Mata HyunSeong juga berkaca-kaca.
Kini butiran bening tersebut sukses jatuh membasahi pipi Hyo Ri. Gadis itu tak sanggup lagi untuk menahan tangisnya. Ia teringat dengan semua kejadian aneh yang dialaminya. Dari mulai Jeongmin yang mengambil gambarnya ketika di Lab komputer,mendekati Guru Park yang nampak cuek dengannya. Terang saja guru Park cuek,ia tak menyadari kehadiran Jeongmin disana. Begitu juga ketika Jeongmin mengajaknya berkenalan,tangannya tak kalah dingin dengan tangan Hyo Ri.  Anehnya,kenapa Seo Na juga melihat kehadiran mereka.

Hyo Ri baru sadar juga ketika ingat saat orang-orang di kedai kopi menatapnya aneh,ketika ia berbicara dengan Baro. Baro tak terlihat. Hal yang sama juga terjadi ketika Guru Kim,guru kesayangan Baro berhenti dan menyapanya. Pria itu hanya menyapa dirinya,tidak mengajak Baro pulang. Itulah yang terjadi,Guru Kim tak melihat adanya Baro.
“Oppa,kau tidak bohong kan?” Hyo Ri kembali terisak jika mengingat kenangannya dengan Jeongmin. Walaupun itu hanya sementara.
“Aku tidak bohong Hyo Ri.”


“Sudahlah Hyo Ri,mungkin Jeongmin dan Baro Oppa hanya ingin berkenalan denganmu. Kalian sudah berbeda. Yang pasti sekarang kau sudah tahu jika Jeongmin Oppa juga menyukaimu.” Kata Seo Na.
 Wajah Jeongmin pucat pasi ketika melihat Hyo Ri menangis,Jeongmin segera mendekati gadis itu dan berbisik.


“Hyo Ri,jangan menangis lagi ya? Aku sudah lega bisa mengetahui namamu. Aku mencintaimu.” Kata Jeongmin lirih.
Gadis itu mengedarkan pandangan dan melihat bayangan Jeongmin juga Baro yang sedikit demi sedikit mulai menghilang dari pandangannya.
“Aku juga mencintaimu Oppa..” kata Hyo Ri masih terisak.


                         TAMAT